Category Archives: Uncategorized

Kekejaman Tutur di Era Internet

Standard

Judulnya sudah terlihat seperti artikel ilmiah anak jurusan sosiologi belum?

Padahal isinya hanyalah sebuah curhat yang terpendam Saya ingin membahas betapa manusia semakin dapat menunjukkan sisi keberingasan mereka di internet semejak adanya laman-laman pribadi, palsu bahkan anonim melalui verbal. Dan sedihnya, keberingasan itu akhirnya terwujud di kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang damai di bumi menjadi seakan setan-setan lepas tanpa kemanusiaan yang adil dan beradab.

Mungkin kisah ini harus dimulai dengan akses mudah para remaja labil ke dalam dunia maya, sebatas jempol, sebatas jari yang menggenggam kata. Pada awalnya remaja remaja galau ini, yang diperkenalkan dengan internet ini, hanya menyatakan perasaan. Bak diary yang di setting public, everyone can see, saya yakin diary virtual ini sudah bergeser maknanya. Ia yang ditutup rapat-rapat kini diumbar-umbar. Sempat saya mengalami dua masa transisi ini. Saat masih diam-diam menuliskan nama gebetan dan diam-diam mengagguminya, menulis nama dan perjumpaan yang tak terduga saat sekolah dulu, menceritakannya habis habisan kepada Hari, buku harian saya yang saya tulis sejak tahun 1997-2007. Saya penulis diary yang rajin, hingga datangnya friendster saat itu. Semejak kehadiran internet, rasa-rasanya ingin agar meskipun secara anonim, gebetan (yang moga-moga sudah dalam friends list, atau datang berkunjung di laman) tahu bahwa hati berdebar-debar setiap saya melewati kelasnya. Privasi mulai pudar. Tidak hanya rasa jatuh cinta yang harus diumbar, namun pemikiran sofis muda ini juga harus, pada akhirnya, di setting public, everyone can see.

real meme.gif

Selepas masa-masa friendster, muncullah masa-masa facebook. Serupa dengan pendahulunya, disana penggunanya bisa bercerita apapun. Seiringan dengan umur, tentu pembahasannya tidak sekedar jatuh cinta dan testi baik ke teman teman. Pembahasan mengenai kehidupan, kritik ke kampus, kritik ke masyarakat, belajar menjadi mahasiswa kritis, semua dilatih di dunia maya ini. Disinilah saya berkenalan dengan cyber-bully . Sederhana, karena muka tak terlihat, manusia lebih gampang menghina sesamanya, apalagi pakai akun anonim. Dari sekedar body shaming, ucapan sexist dan racist, hingga ucapan ancaman pembunuhan menjadi biasa di dunia maya. Internet menyingkapkan sisi kejam manusia. Bahkan membicarakan orang pun tidak perlu pakai di private post segala. Read the rest of this entry

Dimulainya kembali sebuah perjalanan

Standard

Dulu perjalanan mengenal diri sendiri dan tanah air dimulai tahun 2011, saat memulai persiapan pertukaran pelajar di Hungaria. Sekarang sebuah perjalanan petualangan besar, sudah dimulai di tahun ini, saat mempersiapkan pertukaran busaya ke Inggris, LoNdon.

sudah sejak tahu  2012, aku canangkan 2013 sebagai tahun berkelana,

Terdengar mustahil bagi seorang aku, tapi toh terjadi juga seperti yang aku pikirkan, jadi mau berpikir ya g baik baik aja 😉

Detik ini ragaku ada di Indonesia. PikirNku,sudah melintasi London, balik indo, menjalin dan menemukan benanga merah kearifan lokal dari Merauke sampai Sabang.

Ini adalah hari ke 6 ku dijakarta. Aku tiba di jakarta bersama seorang teman yang akan kuberi nama Gaoth, angin, sebuah “angin segar” yang sejuk untuk perjalananku ini. Dan seorang Ukay dari tanah minang.

Gaoth dan aku sengaja dibuat dekat agar menemukan kecocokan sehingga dapat kompak untuk perjalanan ke UK nanti, karena dua peserta lainnya, Zjarr dan Terra, dari Jakarta.kami berempat akan berangkat untuk sebuah misi, dan ketika kami pulang nanti kami diharapkan untuk siap bertempur dan menyikapi Indonesia sekarang ini.

Mari kuperkenalkan 4 tokoh utama dlm perjalanan ini.

Read the rest of this entry

Indonesia milik kita

Standard

Suatu sore yang cerah, saya kembali berkumpul bersama teman teman Muni sore Malang di Alun alun Tugu Bundar. Seperti biasa, kami berkumpul, berapresiasi terhadap bunyi dari alat musik, puisi dan nyanyian. Rencananya dua minggu lagi kami akan mencoba membuat lagu bersama sama, untuk mengasah kreatifitas.

Namun sore ini ada yang berbeda. Kami sengaja mengajak siapapun yang mau menulis tentang harapannya kepada Indonesia. Setidaknya hal ini dapat menumbuhkan kembali rasa memiliki terhadap Negara ini. Diiringi lagu lagu nasional, daerah hingga dolanan, beberapa aspirasi tercatat. Kami akan kembali mencatat aspirasi aspirasi ini dan semoga setelah ini aspirasi yang telah tertulis bukan hanya menjadi wacana tetapi dapat terwujudkan melalui sikap gotong royong dan rasa cinta tanah air yang bertumbuh dari saat ke saat.  Inilah beberapa Aspirasi dari teman teman Munisore dan teman teman pengunjung.

Read the rest of this entry

Anak anak kecil itu..

Standard

(Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu…demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu ~iwan fals, sore tugu pancoran)

 

Beberapa saat ini lagu itu terus terngiang di telingaku. Sol, partnerku, sering menyanyikannya dan akhirnya aku penasaran lagu itu tentang apa. Sol adalah pemuda yang mempunyai ketertarikan untuk melakukan sesuatu kepada anak anak jalanan, sedangkan aku, dari dulu memang suka dengan anak kecil. Menurutku, semua manusia itu lucu, menggemaskan dan baik pada saat kecil. ketika besar.. kita bisa lihat sendiri haha.. dan pada saat kecil itulah waktu yang sangat baik untuk dididik, diberi ilmu, diberi bekal sebelum beranjak dewasa. Itungannya kalau rumah itu, fondasinya.

Ketertarikanku pada anak kecil terutama karena mereka masih mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, tidak gengsi untuk bertanya, dan cukup nekad untuk melakukan apa yang mereka suka. kita yang sudah gede gede ini sering malu untuk bermimpi, malu untuk bertanya dan agak alot kalo disuruh beraksi. aku suka melihat senyum mereka, suara mereka hingga kadang rasanya sangat bahagia dan lupa waktu jika bermain dengan anak anak kecil.

minatku kepada anak kecil menjadikanku guru sekolah sabat anak anak (semacam sekolah minggu) di gerejaku. anak anak SD, selama beberapa bulan seminggu sekali aku menemani mereka belajar dan bermain. canda tawa membuatku awet muda =D

akhir akhir ini minat itu makin tajam, melihat bahwa merekalah penerus bangsa, merekalah cikal bakal pemimpin menggantikan kita, dengan mereka anak cucu kita akan bekerja sama dan mempertahankan kehidupan manusia.

banyak dari mereka yang tidak diperlakukan dengan adil pada masa kecilnya.aku tidak hanya berbicara konteks anak jalanan saja. anak anak kota juga. kalau anak anak jalanan, mereka kadang dituntut untuk mencari nafkah daripada belajar disekolah.beberapa anak jalanan yang aku dan Sol interogasi, mereka disuruh bolos dan cari uang. bahkan ketika kami ingin memberi kue dan air minum, mereka dilatih untuk tidak menerima,jika tidak ada uang.

Read the rest of this entry

Sepatu,Air,Lebah dan Jangan Menyerah

Standard

“Tak ada manusia yang terlahir sempurna…”

lirik lagu yang dipopulerkan oleh d’massiv itu meluncur lancar dari seorang pemuda,sore tadi aku mengiringinya bernyanyi. lirik itu seakan dinyanyikan dari dalam hatinya. kursi roda yang ia duduki, yang menjadi sahabatnya selama ini seakan menggenggam erat tangannya. Ya, dia seorang pemuda dari YPAC Malang. Ketika ia melihatku membawa gitar, langsung saja dia memintaku memainkan lagu itu..

“jangan kau sesali segala yang telah terjadi…”

aku tidak sadar rupanya disebelahku sudah ada seorang perempuan yang juga lumpuh, duduk di kursi rodanya. seakan aku melihat lagu ini mewakili setiap suara anak anak yang mempunyai kekurangan secara fisik dan mental yang ada disana waktu itu.

seketika teringatlah segala masalah yang aku hadapi selama seminggu ini, masalah dalam rumah maupun kuliah, masalah yang membuat aku tak bersyukur, malahan mengomel dan rasanya ingin memaki, seakan masalahku adalah masalah yang paling besar di muka bumi.

awalnya aku tak ingin ikut. enakan tidur di rumah, sambil teleponan, internetan, nikmat! nyaman!

apalagi seminggu ini sangat melelahkan, baik emosi maupun fisik.

kemarin, aku iseng mengikuti acara kampus yang semula diperuntukan untuk jurusan ekonomi dan teknik industri, aku satu satunya yang berasalh dari jurusan bahasa inggris. acaranya cukup menarik, mengunjungi beberapa pabrik di pandaan. pertama kami mengunjungi pabrik sepatu, disana kami lihat cara pembuatannya, dari bahan mentah hingga menjadi sepatu dan di kotakkan. menakjubkan, yang kami lihat, sepatu sepatu itu adalah sepatu merek mahal yang akan dikirim ke eropa, lalu nanti indonesia kebagian pasar, harganya dua kali lipat. padahal pabriknya ya di jawa timur sini. kualitas pengerjaan di indonesia sangat memuaskan tetap karena jam kerja, pengerjaan menjadi tidak efektif, kata pengelolanya. satu orang tenaga kerja china dapat gantikan tiga orang tenaga kerja indonesia, ya karena jam kerja itu tadi. terlintas juga, dengan jam kerja dan aktifitas kerja yang hanya duduk dan bau zat kimia dimana mana apakah pabrik juga memberikan jaminan kesehatan di lapangan kerja? 90 persen pekerjanya adalah wanita, yang dianggap telaten dan rapi dalam pekerjaan.

pabrik kedua adalah pabrik air mineral dalam kemasan, pemasok sampah plastik besar di dunia. di luar negeri sana orang orang bilangnya bottled water. sedangkan, minuman gelasan itu cuma ada di indonesia, dan mulai ada di taiwan. menarik, mengapa kita terbiasa dengan cup water. sekian ribu karton cup water dipasok dari pabrik ini setiap harinya, tidak ada yang kembali ke pabrik untuk di daur ulang, sebagai gantinya pabrik merasa perlu mengadakan kegiatan sosial untuk reboisasi di beberapa area. tetapi satu pohon juga tidak akan melenyapkan satu gelas plastik, apalagi galon. air yang mereka gunakan sepertinya sangat melimpah sehingga ada cacat pada botol, air baik yang ada dalam botol itu tetap saja dibuang begitu saja, duh kalo ada ember, saya tampung deh… eman.. sangat menarik ketika melihat strategi marketing mereka dan suasana pabrik yang penuh dengan kata kata motivasi dari jepang. tetapi katanya sih, ga ngefek juga, cuma iya iya tetap saja tidak dilakukan.  dengan pesatnya teknologi, ‘mesin manusia’ segera akan tergantikan dengan mesin sungguhan. padahal faktanya manusia juga makin banyak.

pabrik ketiga adalah yang paling menarik menurut saya. budidaya lebah. disana diceritakan koloni lebah yang terdiri dari satu ratu lebah yang berumur tahunan, 4-6 pejantan yang berumur beberapa bulan dan ratusan lebah pekerja yang hidup 45 hari. rupanya mereka berasal dari larva yang sama, hanya saja makanan membuat mereka menjadi lebah yang berbeda. sang pekerja, larvanya diberi makan madu, pejantan diberi makan beepolen dan ratu diberi makan istimewa, royal jeli . apakah hal ini terjadi juga untuk manusia?. manusia memanipulasi sarang yang diisi larva, dan karena bentuk sarang tersebut, lebah pekerja mempunyai insting untuk memberi makan berupa royal jeli. ya mereka akan membudidayakan ratu lebah. karena harus ada di sarang yang sama, ada sekat antara sarang buatan dan sarang alami dimana ratu lebah yang asli berjaya. jika ratu lebah itu tahu, ia mempunyai insting untuk membunuh larva sehat, calon ratu tersebut.sekat itu menjaga calon ratu itu. uniknya, dari sekian ratus calon ratu, hanya satu yang dipertahankan untuk dijadikan ratu, 99 persen hanya diambil royal jelinya. tarian lebah juga menarik. dengan tariannya, para peternak tahu berapa jauh dan arah bunga/pohon yang diambil oleh lebah. belum lagi penjelasan mengenai beda beepolen, propolis, dan madu biasa. mahluk mahluk kecil yang menyengat itu mendadak menjadi sangat mengagumkan. saya mencoba langsung makan madu dari sarang lebah. padahal saya tidak terlalu suka madu, tapi saya akui madu asli rasanya lebih nikmat dan segar dibanding madu yang sudah di kemasan botol. jika tertarik, mereka memang menyediakan edukasi mengenai lebah dan kesehatannya, hitung hitung, ‘pabrik’ yang satu ini memang secara nyata menjaga pelestarian hutan sebagai sumber madu dan eksistensi lebah.

di sela sela kesibukan super padat ini, hati saya masih saja gundah. mana yang benar mana yang salah, semua mendadak rancu. keputusan mana yang harus diambil agar tidak harus mencari jalan putar menjadi permasalahan tersendiri. seakan sesuatu mendominasi otak saya. saya ingin berkarya tetapi hambatan tak henti hentinya. nah tulisan barusan benar benar seperti keluhan yang tak hentinya setiap hari saya ucapkan. ketika tadi sore mama mengajak saya melihat YPAC dan bukan secara kebetulan, pemuda itu bernyanyi dan benar benar mengingatkan saya yang sedang sumpek dengan seabrek kegundahan ini dengan suatu hal..

“jangan menyerah..”

Oh yeah…

Standard

Tomorrow night i will be in the plane…

besok malam saya akan berada di pesawat.

bahasa inggrisku agak sedikit luntur karena sering ngobrol bahasa jawa hahaha…

ini adalah pemandangan yang akan aku lihat FOR REAL!

Budapest

 

Pecs, Hungary

 

Amsterdam

 

tunggu updatenya langsung dari kamera saya =)

nb: grogi berat, ga bisa ngomong apa apa…