Monthly Archives: August 2011

Pertemuan Pertemuan Rahasia

Standard

Seperti yang pernah aku katakan di post pertama, blog ini akan menjadi catatanku baik seluruh perjuangan, serta cerita cerita seru yang aku alami =)

Pertemuan rahasia.

Ya. hampir semua pertemuan yang aku lakukan untuk belajar lebih tentang Indonesia, tentang tempat dimana aku tinggal, hingga tentang hal hal baru yang memberikan sudut pandang baru terjadi secara rahasia, karena satu dan lain hal.

Dari rumah nyaman seorang teman yang selalu hangat menyambut dengan kopi yang diseduh dengan air matang (rasanya berbeda! matang adalah – setelah mendidih, dimatikan), kaki pegunungan putri tidur suguhan air terjunnya yang selalu menarikku agar dapat menggapainya, rumah temanku satu lagi , dimana kita dapat ngobrol sambil menikmati cantiknya gunung semeru,bahkan kadang di candi, sumber mata air,pinggir jalan hingga kedai sinau, legipait coffeshop dan java dancer.

herannya aku tidak bosan.

sepertinya hal yang sedang kami (aku dan teman2ku) rintis, adalah perbincangan jangka panjang.

tetapi karena aku telah memberi tahumu tentang pertemuan pertemuan rahasia ini, pastinya bukan rahasia lagi =)

tempat favoritku adalah legipait.

tempat aku nyaman berlama lama berbincang, bertukar pikiran, dan menyiapkan karya.

Pertama kali aku diajak kesana oleh seorang teman, aku tak dapat memenuhi ajakannya. tetapi ketika tidak ada rencana, mendadak sampai di coffeshop ini, dan ketagihan dengan suasananya, apalagi setelah mencicipi afogatonya, yang memang legi dan pait, manis dan pahit =)

aku sudah memutuskan sejak pertama kali nongkrong di legipait, bahwa legipait akan menjadi tempat favoritku. rasanya perbincangan itu jauh lebih mengalir dan banyak sekali trigger yang akhirnya menciptakan diskusi yang lebih seru.

tentang pertemuan rahasia yang tidak rahasia lagi

sepertinya akan terus berlanjut.

 

 

BANGUN!!

Standard

Bangun pemudi pemuda

Indonesia…

 

Lagu ini mendadak terngiang keras setelah diskusi dengan beberapa teman.

Bangun?Ya! bangun! pemuda pemudi Indonesia memang sedang tidur!!

setidaknya selentingan kecil ini muncul dari sanubari dan memaksaku meneriakannya agar juga membangunkan selentingan kecil di sanubari pemuda lain.

Ketika kami ngobrol, ditemani percobaan membuat agar agar dari daun cao…

saya melontarkan pertanyaan

mengapa jaman 1966 dan 1998 dan mungkin tahun tahun lainnya

mahasiswa sangat kritis untuk mengungkapkan pendapat…

untuk mempertanyakan mempertahankan negara ini

untuk bersuara dan juga berkarya, entah apapun itu

apakah karena dulu ada sebuah kekang/ketidak bebasan yang terjadi?

 

mengapa sekarang tidak? dimana anak anak muda, para mahasiswa yang dicap generasi kritis itu?

apakah karena kebebasan yang kebablasan itu maka mahasiswa menjadi lebih santai dan melupakan kesempatan, kebebasan emas ini?

 

Read the rest of this entry

Kembali dari Doha lalu ke Budapest

Standard

Doha, Qatar, kota transit secara fisik dan mental

Semalaman bergumul dengan lapar dan kantuk yang enggan datang karena semangatku melihat benua eropa..

From where i stood

Airportnya tidak terlalu besar, tetapi tetap menarik. Beberapa anak muda dari jepang berkerumun, dekat colokan, semua membuka laptop dan terlihat serius sekali. Para bangsawan tanah tandus ini paling sering terlihat. Uniknya, di airport kecil ini, ada mobil mewah di pajang di tengah tengah duty free, dan menjadi obyek foto tersendiri bagi pendatang..

Bokong mobil dan saya

Aku lebih memilih duduk di kafetaria, dengan beberapa orang india ramah yang bertanya asalku dari mana. Indonesia, banyak rupanya orang Indonesia yang berseliweran di airport ini.

Pemandangan datangnya orang orang yang akan transit dari setiap negara hingga matahari terbit memberi kesan tersendiri. Siapa mereka, kemana mereka akan pergi?

Welcome to Doha

Ketika pagi datang, cakrawala masih samar terlihat. Kabut kah? mendungkah? tidak. ini bukan kabut bukan mendung. ini adalah pasir, disana, jauh sekian ratus meter dari tempat aku menggigil kedinginan di airport, terbentang padang pasir ganas yang sangat panas. Read the rest of this entry